Apa itu search intent
SEO

Apa itu Search Intent? Jenis dan Cara Mengenalinya

Setiap keyword yang diketikkan oleh user di search engine tentu ada karena suatu alasan. Bisa jadi karena mereka ingin mencari rekomendasi tertentu, membandingkan beberapa produk, atau hanya sekedar mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang tiba-tiba terpikirkan.

Pembuatan konten SEO perlu disesuaikan dengan intention atau maksud user tersebut. Tapi, apa ya tujuannya? Bagaimana pula caranya untuk tahu search intent? Kita bahas langsung yuk!

Pengertian Search Intent

Search intent adalah tujuan, maksud, atau alasan user memilih menggunakan keyword tersebut ketika mencari sesuatu di mesin pencarian. Memahami search intent sangat membantu praktisi SEO untuk melakukan pendekatan yang tepat dalam membuat konten.

Sebagai contoh, misalkan kamu bekerja di niche skincare. Kamu akan menemukan beberapa keyword seperti alasan kulit wajah kering, tips atasi kulit wajah kering, rekomendasi pelembab untuk wajah kering, apakah produk A aman untuk wajah kering?

Jika kamu perhatikan setiap keyword tersebut merepresentasikan tujuan atau kebutuhan yang berbeda. Ada yang sebatas untuk mencari tahu, atau tujuannya mencari produk rekomendasi, bahkan ada juga yang ingin mencari tahu apakah pilihannya adalah yang terbaik.

Jenis-Jenis Search Intent

Ada berbagai macam jenis search intent karena beragam juga tujuan atau maksud user ketika mengetikkan keyword. Apa saja jenis-jenis tersebut?

1. Informational

Jenis search intent ini biasanya muncul ketika user ingin mencari informasi atau pengetahuan tentang suatu topik. Mereka belum tentu siap membeli sesuatu atau mengambil keputusan, tapi mereka sedang berada di tahap eksplorasi awal.

Contoh keyword dengan informational intent di niche skincare tadi:

  • “alasan kulit wajah kering”
  • “cara menghilangkan jerawat”
  • “manfaat vitamin C untuk kulit”

Konten yang cocok biasanya berupa artikel blog, panduan, infografis, atau video tutorial yang memberikan informasi mendalam dan menjawab pertanyaan user.

2. Navigational

Navigational intent ini paling mudah ditebak. User sudah tahu persis website atau brand apa yang ingin mereka kunjungi, dan mereka menggunakan search engine hanya sebagai cara cepat untuk sampai ke sana. Mereka tidak lagi membutuhkan informasi umum, mereka menggunakan mesin pencarian sebagai akses menuju yang mereka mau.

Berikut contohnya:

  • “website scarlett whitening”
  • “tokopedia skincare lokal”
  • “blog somethinc review”

Untuk menjawab search intent jenis ini, pastikan website atau halaman brand-mu mudah ditemukan dan teroptimasi. Ini juga alasan kenapa branding yang kuat bisa memengaruhi performa SEO, karena semakin banyak user mencari nama brand-mu secara langsung.

3. Commercial Investigation

Ketika user menggunakan keyword dengan search intent tersebut, maka sebenarnya mereka ada di fase membandingkan beberapa opsi sebelum membeli. Mereka mungkin belum siap langsung checkout, tapi sudah cukup tahu apa yang mereka butuhkan dan sedang menimbang pilihan.

Beberapa contoh keyword yang sesuai:

  • “review serum vs toner”
  • “skincare lokal terbaik 2025”
  • “perbandingan azarine dan wardah untuk kulit berminyak”

Konten yang sesuai adalah artikel perbandingan, listicle, ulasan mendalam, dan studi kasus. Tujuannya meyakinkan user bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan adalah pilihan terbaik setelah mereka melakukan riset.

4. Transactional

Terakhir, ada transactional intent. Ini adalah jenis intent di mana user sudah siap untuk melakukan tindakan, biasanya membeli sesuatu atau mendaftar layanan. Mereka sudah melewati tahap riset dan perbandingan, dan sekarang tinggal action!

Contoh keyword:

  • “beli pelembab untuk kulit sensitif”
  • “harga serum somethinc terbaru”
  • “diskon skincare shopee hari ini”

Konten yang efektif untuk transactional intent adalah halaman produk, landing page promo, atau review yang meyakinkan. Pastikan navigasi mudah, call to action jelas, dan informasi produk lengkap.

Cara Mengenali Search Intent dari Keyword

Memahami intention dari sebuah keyword tidak bisa dilakukan dengan asal tebak. Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengidentifikasi search intent dengan lebih akurat. Yuk kita bahas satu per satu!

1. Perhatikan Bentuk dan Struktur Keyword

Sering kali, kata-kata yang digunakan dalam keyword sudah memberi sinyal kuat tentang niat user. Misalnya:

  • Keyword yang mengandung “apa”, “mengapa”, “bagaimana”, “tips”, “cara”: kemungkinan besar informational intent
  • Keyword dengan nama brand atau situs: biasanya navigational intent
  • Keyword dengan kata seperti “beli”, “harga”, “diskon”, “promo”, “terbaik”: mengarah ke transactional intent
  • Keyword berisi kata “review”, “vs”, “rekomendasi”, “perbandingan”: mengindikasikan commercial investigation

Coba biasakan untuk mengamati pola kata ini setiap kali kamu melakukan riset keyword.

2. Cek Hasil SERP (Search Engine Results Page)

Salah satu cara paling efektif mengenali search intent adalah dengan melihat langsung hasil pencarian untuk keyword tersebut. Kenapa? Karena Google atau search engine lainnya sudah cukup pintar dalam menyesuaikan hasil dengan maksud user.

Contoh:

  • Kalau kamu mengetik keyword “cara mengatasi jerawat hormonal” dan hasilnya didominasi oleh artikel blog, itu sinyal kuat bahwa keyword tersebut termasuk informational.
  • Tapi jika kamu ketik “beli serum untuk jerawat” dan muncul marketplace, halaman produk, serta iklan, berarti intention-nya lebih ke arah transactional.

Jadi, lakukan pencarian sebagai bagian dari risetmu, lalu amati jenis konten yang muncul di halaman pertama.

3. Gunakan Tools SEO

Tools seperti Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest, atau Google Keyword Planner biasanya menyertakan indikator search intent atau setidaknya memberikan data tambahan seperti volume pencarian, CPC (Cost per Click), SERP overview, atau tipe konten yang muncul.
Semakin tinggi CPC suatu keyword, biasanya semakin tinggi pula kemungkinannya adalah transactional intent, karena banyak brand yang rela membayar untuk muncul di hasil pencarian tersebut.

4. Pahami Buyer’s Journey

Search intent juga bisa dikaitkan dengan tahapan user dalam perjalanan membeli atau buyer’s journey. Apa maksudnya?

  • Awareness: Mereka baru sadar ada masalah, maka seringnya menggunakan keyword informational
  • Consideration: Mereka mulai mencari solusi, sehingga keyword yang digunakan cenderung bersifat investigatif atau commercial
  • Decision: Mereka siap ambil tindakan, jadi umumnya akan mengetikkan keyword transactional

Dengan memetakan keyword ke tahapan ini, kamu bisa lebih mudah menentukan jenis konten yang harus dibuat.

Cara Membuat Konten SEO yang Sesuai Search Intent

Konten yang sesuai dengan kebutuhan user akan lebih mudah mendapat ranking di hasil pencarian karena dianggap benar-benar menjawab pertanyaan atau kebutuhan mereka. Itulah mengapa penting untuk tahu search intent dulu sebelum memutuskan membuat konten. Lalu, bagaimana agar konten SEO sesuai intention?

Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu ikuti:

  • Pilih format konten yang sesuai dengan intent: Format konten harus mencerminkan kebutuhan user. Misalnya, artikel informatif untuk pencarian edukatif, atau halaman produk untuk transactional.
  • Gunakan struktur yang rapi dan mudah dibaca: Konten yang punya struktur rapi membantu user menemukan jawaban lebih cepat. Google juga lebih mudah memahami isi konten jika strukturnya jelas.
  • Sesuaikan gaya bahasa dengan target audiens: Tujuannya untuk membantu membangun koneksi dan membuat pembaca merasa dimengerti.
  • Tambahkan elemen pendukung visual: Gambar, tabel, dan video bisa memperjelas informasi. Konten visual juga membuat halaman lebih menarik secara estetis.
  • Optimalkan aspek on-page SEO: Pastikan keyword digunakan secara strategis dan alami. Jangan lupa elemen teknis seperti alt text gambar, internal linking, site speed, dan lainnya.

Fokus pada kualitas, bukan hanya panjang konten: Panjang konten bukan jaminan performa SEO. Paling penting adalah seberapa efektif kontenmu dalam menjawab maksud pencarian user.

Memahami dan menerapkan search intent dalam strategi konten sangat diperlukan untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar memahami kebutuhan audiens. Semakin tepat kontenmu menjawab maksud pencarian mereka, semakin besar pula peluang untuk muncul di halaman pertama dan dikenal lebih banyak user lainnya.

Jika kamu punya pertanyaan atau ingin diskusi lebih lanjut soal topik ini, silakan tinggalkan komentar ya. Kamu juga bisa share artikel ini ke teman atau rekan yang juga sedang belajar SEO!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *