Menurut survei Acuity Training, lebih dari 80% perusahaan masih mengandalkan Excel dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari analisis data hingga pelaporan rutin. Angka ini menunjukkan bahwa Excel masih diperlukan dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Sayangnya, karyawan atau para pencari kerja hanya memahami fitur dasar seperti membuat tabel atau penjumlahan sederhana. Padahal Excel menyimpan banyak kemampuan canggih yang bisa membuat pekerjaan lebih cepat, akurat, dan profesional.
Menguasai skill Excel sangat diperlukan agar kamu bisa menyajikan informasi yang bernilai bagi perusahaan. Inilah yang bisa membuatmu memiliki nilai lebih dan bahkan dapat membuka peluang karir baru, terutama di bidang data.
Artikel ini akan membahas 10 skill Excel wajib yang bisa jadi bekal karir masa depanmu, dan kabar baiknya, semua ini bisa dipelajari secara praktis lewat bootcamp Excel.
1. Sorting dan Filtering Data
Sorting dan filtering menjadi kemampuan dasar yang penting supaya kamu bisa menampilkan data yang relevan dengan cepat. Misalnya, kamu bisa menyortir data dari yang terbesar ke terkecil, atau menyaring hanya baris yang memenuhi kondisi tertentu seperti tanggal, kategori, atau status.
Skill ini sering digunakan dalam pekerjaan administratif, analis, keuangan, dan riset pasar. Berdasarkan survei dari Acuity Training, lebih dari 2/3 pekerja kantor menggunakan Excel setidaknya sekali per jam, dan penggunaan sort/filter termasuk dalam aktivitas harian mereka.
2. Grafik dan Visualisasi Dasar
Grafik seperti bar chart, line chart, pie chart, dan scatter plot membantu kamu menyajikan data dalam bentuk visual yang mudah dipahami. Visualisasi dasar sering dipakai untuk laporan mingguan, dashboard sederhana, atau presentasi. Ketika kamu sudah terbiasa membuat grafik, kamu bisa melihat tren, outlier, atau pola secara cepat tanpa harus membaca banyak angka.
3. Fungsi Logika dan Pencarian
Fungsi logika (IF, AND, OR) serta fungsi pencarian (VLOOKUP, XLOOKUP, INDEX/MATCH) sangat krusial untuk transformasi data dan penggabungan dataset. Contoh, kamu punya tabel pelanggan dan tabel transaksi, kamu bisa menggunakan fungsi tersebut untuk mengambil informasi pelanggan berdasarkan kode di transaksi. Selain itu, logika membantu kamu membuat keputusan otomatis dalam spreadsheet.
4. Tabel Pivot
Tabel pivot memungkinkan kamu meringkas data besar ke dalam bentuk yang mudah dianalisis, misalnya menghitung jumlah, rata-rata, atau frekuensi berdasarkan kategori tertentu. Dengan pivot table kamu bisa cepat mengganti baris/kolom, menyaring, dan membandingkan subset data.
Misalnya, jika kamu punya data penjualan tahunan per produk per bulan, pivot membantu menampilkan total per produk atau tren tiap bulan. Survey Acuity Training menunjukkan bahwa pengguna Excel menilai kemampuan pivot tables sebagai bagian dari kategori “intermediate” dan “advanced” Excel users.
5. Data Validation
Data validation membantu menjaga kualitas data, dengan memastikan hanya data yang masuk sesuai aturan yang kamu tetapkan. Ini penting agar analisis yang kamu lakukan tidak salah karena kesalahan input data.
Di pekerjaan yang melibatkan penginputan data manual atau kolaborasi tim, data validation mencegah banyak kesalahan dan revisi. Bootcamp bisa mengajarkan bagaimana mengatur validation rules agar data selalu konsisten.
6. Membuat Dashboard Interaktif
Dashboard interaktif memungkinkan kamu memberikan gambaran menyeluruh dari data dalam satu tampilan yang memuat grafik, tabel, dan indikator. Fitur interaktif seperti slicer, dropdown, atau timeline membuat laporan menjadi dinamis.
Dashboard yang menarik tidak hanya membuat laporan jadi cantik, tapi juga memudahkan pengambilan keputusan secara cepat. Skill ini semakin penting di banyak perusahaan yang menginginkan laporan real-time atau laporan yang dapat diakses oleh banyak orang dalam tim atau manajemen.
7. Power Query
Power Query adalah tool yang sangat berguna untuk mengimpor, mengubah, dan membersihkan data sebelum dianalisis. Misalnya, data dari beberapa file CSV bisa digabung, kolom-kolom yang tidak dibutuhkan dihapus, format tanggal distandardisasi, dan data duplikat dihapus secara otomatis.
Tool ini menghemat banyak waktu jika kamu sering bekerja dengan data mentah dari berbagai sumber. Di banyak bootcamp, Power Query sering diajarkan sebagai bagian dari tugas praktek agar peserta bisa menangani data yang tidak selalu rapi.
8. Power Pivot
Power Pivot memungkinkan kamu membuat model data yang lebih kompleks dan bekerja dengan dataset besar yang mungkin melebihi kapasitas Excel biasa. Fitur ini mendukung penggunaan model relasional, kalkulasi rumit menggunakan DAX, dan agregasi data tingkat lanjut.
Jika kamu ingin membuat analisis antar tabel atau membangun KPI perusahaan, Power Pivot sangat membantu. Skill ini lebih jarang dikuasai, tapi sangat dihargai terutama di perusahaan besar atau di divisi BI/Data Analysis.
9. Analisis What-If
Analisis What-If di Excel seperti Scenario Manager, Data Tables, atau Goal Seek memungkinkan kamu mengeksplorasi “bagaimana jika” situasi berubah. Misalnya jika biaya bahan baku naik 10%, apa dampaknya terhadap profit.
Skill ini membantu dalam perencanaan keuangan, budgeting, dan pengambilan keputusan strategis ketika kondisi bisa berubah. Orang yang menguasai analisis What-If bisa membantu perusahaan memproyeksikan risiko dan merencanakan strategi mitigasi.
10. Makro dan VBA
Makro dan VBA (Visual Basic for Applications) digunakan untuk mengotomasi tugas rutin atau kompleks di Excel. Dengan VBA, kamu bisa menulis skrip untuk tugas-tugas seperti format otomatis, loop over cells, pengiriman laporan otomatis, dan interaksi antar worksheet/workbook.
Otomasi ini tidak hanya mempercepat pekerjaan, tapi juga mengurangi kesalahan manual. Survey Acuity Training menyebut bahwa hanya sekitar 6% pengguna Excel yang menganggap diri mereka sebagai “expert” yang biasanya menguasai skill tingkat lanjut seperti makro dan VBA.
Excel ternyata bisa membantumu menganalisis data, menyajikan laporan, hingga membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas. Dengan menguasai skill seperti sorting/filtering, pivot table, hingga makro dan VBA, kamu bisa bekerja lebih efisien sekaligus meningkatkan nilai dirimu di dunia kerja.
Kalau kamu masih merasa kemampuan Excel-mu baru sebatas dasar, jangan khawatir. Semua skill yang sudah kita bahas tadi bisa kamu pelajari secara bertahap lewat Bootcamp Data Analyst with Excel dari DQLab.
Bootcamp ini dirancang praktis dengan studi kasus nyata, sehingga kamu bisa langsung praktik dan siap menghadapi tantangan pekerjaan. Jadi, kalau kamu ingin lebih percaya diri berkarir dengan bekal Excel yang kuat, sekarang saat yang tepat untuk mulai belajar secara terarah!
FAQ:
1. Skill Excel apa yang paling sering dicari perusahaan?
Menurut SkillsetGroup, kemampuan membuat pivot table dan visualisasi data termasuk dua yang paling dicari oleh perusahaan. Selain itu, fungsi logika (IF, VLOOKUP, INDEX/MATCH) juga sangat penting karena sering dipakai untuk analisis sehari-hari.
2. Apakah bootcamp Excel cocok untuk pemula yang belum pernah belajar sama sekali?
Ya, bootcamp biasanya dirancang mulai dari dasar sehingga cocok untuk pemula. Bahkan, kamu bisa langsung diarahkan untuk mempraktikkan kasus nyata agar skill yang dipelajari lebih cepat melekat.